Dinas Pariwisata Kab. Kotawaringin Barat Website Resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Barat
Jika Anda hobi mengunjungi tempat-tempat wisata religi, ataupun wisata heritage, maka mampirlah di Masjid Kiai Gede yang berada di Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Masjid inilah yang menjadi saksi sejarah penyebaran islam di Kalimantan umumnya dan Kotawaringin pada khususnya.
Masjid dibangun pada tahun 1052 H, atau 1632 M, pada masa pemerintaan Sultan Mustain Billah yang merupakan raja ke-4 Kesultanan Banjarmasin. Masjid ini merupakan hadiah yang diberikan kepada Kiai Gede, seorang ulama asal Jawa yang diutus oleh Kesultanan Demak untuk menyebarkan agama islam di Kotawaringin.
Bersama 40 orang pengikutnya, Kiai Gede membangun Kotawaringin dari hutan belantara menjadi sebuah kawasan permukiman yang cukup maju. Tugas yang diemban Kiai gede, tidak hanya menyebarkan agama Islam, tapi juga membawa misi merintis kesultanan baru di wilayah ini. Berkat jasa-jasanya Sultan Mustain Billah memberikan gelar Patih Hamengkubumi dan bergelar Adipati Gede Ing Kotawaringin serta hadiah berupa sebuah masjid. Tempat inilah yang menjadi saksi perjuangan dari Kiai Gede beserta para pengikutnya. Dulunya masjid ini merupakan pusat kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan.
Dari sisi arsitektur, bangunan masjid ini merupakan kombinasi antara arsitektur Jawa yang terlihat dari bentuk atap tumpang dan menggunakan atas limas bersusun tiga yang terbentuk segitiga sama kaki, arsitektur china terlihat dari cara peletakan beduk yang digantung di serambi, serta arsitektur Kalimantan Tengah dengan ciri khas bangunan rumah panggung dengan material dari kayu ulin. Tiang-tiang juga tidak ditanam, melainkan hanya diletakkan di atas tumpuan berupa mangkuk. Hal ini dilakukan agar masyarakat Islam di periode berikutnya tidak kesulitan untuk mengganti tiang-tiangnya. Masjid ini memiliki luas 256 m2, panjang 16m dan lebar 16 m.
Sedangkan makam Kyai Gede, hanya berjarak 200 meter dari Masjid Kyai Gede. Makam ini terletak di tengah pemukiman penduduk Kotawaringin Lama. Persisnya sekitar 100 meter sebelah kiri Astana Alnursari. Di dalam kompleks makam Kyai Gede, selain bangunan kantor pengurus makam (juru kunci) juga terdapat nisan Kyai Gede yang panjangnya sekitar 5 (lima) meter.
